Tuesday 17 May 2011

daun yg ggur tdk pnah mmbnci angin...

''Wahai tuhanku...betapa telah Kau aturkan perkenalan sehingga membenihnya persahabatan dan kau pupuk ia tumbuh subur dihati kami agar bercambah keimanan.Namun andai hadirku menjadi ulat yang merosakkan antara dia denganMU maka tidak ada tangguh untukku berundur dari dalam hidupnya.

KeranaMU tuhanku..saat aku memohon teman yang menggemburkan keimanan dan Kau anugerahkan dia menjadi pohon singgahsana agar rimbunnya dapat menjadi teduhanku dari bahang kemarau kehidupan..Bagaimana KAU meminta dia dariku kembali sedang aku dan dia nyata milikMU..PadaMU kuserahkannya andai pengorbanan tu mahar keredhaan..kerana saat KAU hadirkan pertemuan..telahku redha untuk sebuah perpisahan.

Pernahkah kita bertemu dengan seseorang yang tidak pernah kita kenal siapa dia..tidak pernah kita tanyakan dari mana asalnya..dan dia duduk seketika bersama kita..menyinggahi kamar kehidupan..dan meninggalkan kalam bisunya di ruangan jiwa.

Dimensi pertemuan itu berbeza..saat kita tidak pernah melihat wajahnya namun kita bagai tahu bagaimana redup pandangannya..dan tika kita tak pernah sekalipun mendengar suaranya..kita bagai kenal nada bahasanya..dan kita tertawan pada agamanya..saat tazkirah dan nasihat menjadi utusan hatinya..saat hadis-hadis baginda bermain dalam ratib bahasanya..dan Al-Huda menjadi ayat karangan jiwanya..dan bagi kita..sahabat adalah keperluan jiwa..Dialah ladang hati...yang kita taburi dengan kasih..dan kita tuai dengan penuh rasa terima kasih..dan pada kita...dialah anugerah istimewa dariNYA..saat kita memohon padaNYA..memilih teman perjalanan yang terbaik dalam kembara perjuangan di jalanNYA.

Begitu tika hadirnya berkali-kali menemani lena kita..saat istikharah yang kita pinta menjadi jawapanNYA.. sehingga seluruh jiwa kita menyangka dialah sahabat yang bakal menjadi tonggak perjuangan selama masa kehidupan..dan tika itu..kita mengharapkan persahabatan yang berpanjangan dengan ikatan yang lebih kukuh dan diredhai..agar utusan hatinya sentiasa menemani kita..ratib bahasanya terus didendangkan di telinga kita..dan karangan jiwanya terus kemas terukir saat kita alpa.

Dan tidak pernah ada prasangka,bagaimana andai hadir kita memberi masalah padanya..kewujudan kita tanpa sedar mengganggu hatinya bertemu Pencipta..dan kita terpaku tiba-tiba dari doa yang kita pohon agar persahabatan dinaungi rahmatnya tiba-tiba bertukar cela..mungkinkah persahabatan itu terpalit dosa..apakah nasihat kita melaghokan jiwanya..saat kita bersahabat kerana agamanya.

Namun tiba saat mengharuskan kita sedar saat pertemuan diqasadkan untuk memburu redhaNYA.. maka perpisahan keranaNYA pasti membuah makna..Tika kita menunduk tawadhu pada ketentuanNYA dalam kudus jiwa kita membelas pada ketentuan takdir..Yakinlah..Dia tidak pernah menganiaya hambaNYA.

Jika kehadiran dianggap menyusahkan..moga pemergian menghembuskan ketenangan....

bila membenih subur kerana ukhwah...biar jatuh gugur dalam mahabbah...

kerana daun yang gugur tidak akan sesekali membenci angin..!!!

@@@ !!!

No comments:

Post a Comment